Entri yang Diunggulkan
alasan mencintai
*Aku bisa jadi diriku sendiri kalau aku sama kamu *senang hanya berdua *Karena kamu bikin aku senang, senang, senang, senang yang ga pernah ...
Rabu, 02 Mei 2012
Hakekat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Hakekat PTK
1. Menurut Carr dan Kemmis (1986)
Adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasinsosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran:
a. Praktek-praktek sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri.
b. Pengertian mengenai praktek-praktek tersebut.
c. Situasi-situasi dimana praktek-praktek tersebut dilaksanakan.
2. Menurut McNiff (1992)
Memandang hakekat PTK adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat di manfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaburatif antara penelitian dan kelompok sasaran.
3. Nama lain PTK
Penelitian Cassroom Action Reseach (CAR) juga dikenal dengan nama:
a. Participatory reseach
b. Collaborative reseach
c. Emancipatory reseach
d. Action learning
e. Contextual Action learning
Definisi PTK
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
PTK atau Classroom Action Reseach (CAR) adalah penelitian tindakan (action reseach) yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas. Penelitian tindakan pada hakekatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan...”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecakan masalah.
Terdapat beberapa jenis Penelitian Tindakan, dua diantaranya adalah penelitian tindakan perorangan (andividual action reseach) dan penelitian tindakan kelompok (collaborative action reseach).
Penelitian tindakan termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif.
Penelitian Tindakan vs Penelitian Formal
Penelitian tindakan berbeda dari penelitian formal. Penelitian formal bertujuan menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Penelitian tindakan lebih bertujuan memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan. Namun demikian hasil penelitian tindakan dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar belakang yang mirip dengan penelitian.
Prinsip Dasar PTK
Prinsip Dasar PTK adalah:
1. Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklustik.
2. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti.
3. Ilmiah. Diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata.
4. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.
5. Lingkup. Masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan luar ruang kelas.
Peran Guru dalam PTK
Dalam PTK, guru harus bertindak sebagai pengajar sekaligus penelitian. Fokus penelitikan berupa kegiatan pembelajran. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya dan biasanya interaksi yang terjadi antara guru dan siswa berlangsung secara unik. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan kreatif dan inovatif yang bersifat pengembangan mengharuskan guru mampu melakukan PTK dikelasnya.
Guru pun mempunyai hak otonomi untuk menilai sendiri kinerjanya. Metode paling utama adalah merefleksikan dari dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang sudah baku dan bukan tradisional. Dari berbagai pengalaman penelitian, temuan penelitian tradisional terkadang sangat sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran di sekolah. Karena itu arahan atau petunjuk untuk melakukan PTK dan sumber dananya sangat diperlakukan oleh para guru.
Sehubungan dengan sumber dana, Fasli Jalal (2007) dalam makalahnya berjudul “peningkatan Mutu Pendidikan” mengatakan bahwa; “pada tahun 2007 pemerintaha telah memprogramkan tiga kegiatan utama peningkatan profesional guru berkelanjutan berkolaborasi dengan LPTK dan menyediakan dana block grant untuk kepentingan tersebut, yakni kegiatan:
(1) Penelitan tindakan kelas (PTK) bagi 3.837 guru dengan alokasi dana sebesar Rp. 13.653.600.000,-;
(2) Bimbingan karya tulisan ilmiah bagi 10.000 guru alokasi dana sebesar Rp. 50.000.000.000,-; dan
(3) Pertemuan ilmiah guru, baik d tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Pemerintah juga memberikan hak cuti kepada guru yang akan melakasanakan kegiatan penelitian dan penulisan buku pelajaran”.
Berbagai Manfaat PTK
1. Manfaat Umum PTK
Manfaat PTK Bgi guru banyak sekali. Diantaranya yaitu:
a. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran,
b. Meningkatkan profesionalitas guru,
c. Meningkatkan rasa percaya diri guru,
d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
Namun demikian, PTK sebagai salah satu metode penelitian memiliki beberapa keterbatasan, yang ‘one man show’ bertindak sebagai pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat dirinya menjadi sangat repot.
2. Manfaat Khusus PTK
a. Menumbuhkan Kebiasaan Menulis
Dengan melakukan PTK, guru menjadi terbiasa menulis, dan sangat baik dampaknya terutama bila guru sekolah negeri atau PNS akan naik pangkat, khususnya dari gol. IV/A ke IV/B, karena guru diharuskan menulis karya tulis begitu pun bagi guru sekolah swasta, PTK sangat penting untuk meningkatkan apresiasi, dan profesionalisme guru dalam mengajar. Apalagi dengan adanya program sertifikasi guru dari pemerintah.
b. Menumbuhkan Budaya Meneliti
Selain itu, PTK akan menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru yang merupakan dampak dari pelaksanaan tindakan secara berkesinambungan, maka manfaat yang dapat diperoleh secara keseluruhan yaitu lebel inovasi pendidikan karena para guru semakain diperdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara lebih mandiri. Sikap mandiri akan memicu lahirnya “percaya diri” untuk mencoba hal-hak baru yang diduga dapat menuju perbaikan sisitem pembelajaran. Sikap ingin selalu mencoba akan memicu peningkatan kinerja dan profesionalisme seorang guru secara berkesinambungan. Sehingga proses belajar sepanjang hayatterus terjadi pada dirinya.
c. Menggali Ide Baru
Setiap hari guru menghadapi banyak masalah, seakan-akan masalah itu tidak ada habisnya. Oleh karena itu bila guru tidak dapat menemukan masalah untuk PTK sungguh ironis. Merenunglah barang sejenak, atau mengobrollah dengan teman sejawat, anda akan segera menemukan kembali seribu satu masalah yang telah merepotkan anda selama ini dalam proses pembelajaran di sekolah.dapatkan khasanah ilmu pendidikan baru yang belum tergali! Jadikan diri anda sebagai penemu metode-metode baru dalam dunia pendidikan kita.
d. Melatih Pemikiran Ilmiah
Adanya masalah yang dirasakan sendiri oleh guru dalam pembelajaran di kelasnya merupakan awal dimulainya PTK. Masalah tersebut dapat berupa masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan harapan guru atau hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku mengajar guru dan perilaku belajar siswa. Guru diarahkan untuk berpikir ilmiah, melalui masalah yang mereka temukan. Langkah menemukan masalah akan dilanjutkan dengan menganalisis dan merumuskan masalah, kemudian merencanakan PTK dalam bentuk tindakan antara perbaikan, pengamatan, dan refleksi. Namun demikian harus dapat dibedakan antara pengamatan dan refleksi. Pengamatan lebih cenderung kepada proses, sedangkan refleksi merupakan perenungan dari proses yang sudah dilakukan. Refleksi adalah cermin dari apa yang telah kita lakukan.
e. Mengembangkan Keterampilan
Tujuan utama PTK adalah mengubah perilaku pengajaran guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran, dan atau mengubah kerangka kerja pelaksanaan pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran. Jadi, PTK lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas.
f. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kelas
PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruang kelas, menurut Cohen & Manion (1980: 211) PTK dapat berfungsi sebagai:
1. Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang diagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas;
2. Alat pelatihan jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru serta mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya melalui pengajaran sejawat;
3. Alat untuk memesukkan pendekatan tambahan atau inovasi (secara alami) ke dalam sisitem yang ada;
4. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti;
5. Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas;
6. Alat untuk mengembangkan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya.
3. Kesimpulan Manfaat
Manfaat PTK yang dilakukan di sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Menumbuhkan kebiasaan menulis. Karena terbiasa menulis, guru bisa memperoleh kesempatan untuk naik golongan bagi PNS, karena sertifikasi guru masyarakat PTK.
b. Berpikir analisis dan ilmiah. Karena terbiasa mencari akar masalah dan mencoba mencari jalan keluar, maka seorang guru akan terbiasa untuk berpikir analitis dan ilmiah. Oleh karena itu, PTK dapat mengarahkan guru untuk selalu berpikir ilmiah dalam memecahkan masalahnya.
c. Menambah khasanah ilmu pendidikan. Dengan banyaknya tulisan dari para guru yang melakukan PTK, maka akan banyak kesempatan bagi para guru untuk membaca dan mengembangkan wawasannya. Hal ini dapat menambah khasanah baru dalam dunia pendidikan.
d. Menumbuhkan semangat guru lain. PTK dapat mendorong guru lain untuk mencoba melakukan PTK dikelas yang diajarnya dan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas.
e. Mengembangkan pembelajaran. Dengan PTK, guru dapat mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan dapat memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas.
f. Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan. PTK pada intinya memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Semakin sering dan banyak guru yang menulis PTK maka semakin baiklah kualitas sekolah tersebut.
Keunggulan PTK
Keunggulan PTK yang dilaksanakan disekolah diantaranya yaitu:
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual
2. Kerangka kerjanya teratur
3. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif
4. Fleksibel dan adaptif
5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran
6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas
7. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.
Prinsip PTK
Selain memiliki keunggulan, PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya:
1. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar
2. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga menganggu proses pembelajaran
3. Metodologi yang digunakan harus cukup reliabel sehingga hepotesis yang dirumuskan cukup menyakinkan
4. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya
5. Guru harus konsisiten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Asalah yang diteliti sebaiknya cepat tersosialisasi
6. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen)
Perlombaan PTK Tingkat Nasional
Selain itu, PTK setiap tahunnya diperlombahkan oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan guru diharapkan dapat mengikutinya. Lomba karya tulis yang setiap tahun diperlombahkan diantaranya:
1. Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran
2. Lombah Karya Tulis Imtak (www.depdiknas.go.id)
3. Lomba Karya Innovative Teacher (www.detik.com)
4. Lomba Karya Tulis Pembuatan Media Pembelajaran (www.e-dukasi.net)
5. Lomba Karya Tulis Inovatif Pembelajaran Guru (www.pdkjateng.go.id)
6. Lomba Karya Tulis Guru ESIS (Penerbit ESIS atau www.erlangga.com)
Rujukan
Kusumah wijaya & dwitagama dedi, Mengenal penelitian tindakan kelas, 2011, PT. Indeks, jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar