Entri yang Diunggulkan
alasan mencintai
*Aku bisa jadi diriku sendiri kalau aku sama kamu *senang hanya berdua *Karena kamu bikin aku senang, senang, senang, senang yang ga pernah ...
Jumat, 13 April 2012
اَلْمُسَاوَاةُ
اَلْمُسَاوَاةُ – هِيَ تَأْدِيَةُ اْلمَعْنَى اْلمُرَادِ بِعِبَارَةٍ مُسَاوِيَةً لَهُ.
“ Musawah ialah mendatangkan makna yang dimaksudkan dengan memakai perkataan yang menyerupai.”
a) Pengertian musawah
Musawah ialah susunan kalimat yang lafaznya sama dengan maknanya, yaitu sekiranya salah satunya tidak melebihi lainnya.
Musawah adalah suatu macam susunan kata yang mulia pemakaiannya dimana para sastrawan memperhatikan keduanya. Akan tetapi tak bisa naik kepuncaknya kecuali beberapa orang saja, karena sulitnya pencapaian dank arena agungya tujuan.
Sebagian ulama’ mengatakan bahwa musawah adalah pertengahan antara ijaz dan itnhab, dan sebagian mereka hanya memasukkannya dan menghitungnya sebagai bagian ketiga bagi ijaz dan itnhab.
b) Macam-macam musawah
Musawah dibagi menjadi dua yaitu :
1. Musawah dengan ikhtishar (مساواة مع الإختصار)
Ialah seorang sastrawan berhati-hati dalam makna, yaitu dengan seringkas mungkin dari lafaz-lafaz yang hurufnya sedikit akan tetapi maknanya banyak. Seperti firman
Allah swt :
“Tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (Ar-Rahman:60)
2. Musawah tanpa ikhtishar (مساواة بدون إختصار) dan dinamakan juga “Al-muta’arif” المتعارف)), yaitu maksud dikemukakan dengan tanpa upaya meringkas, seperti firman Allah swt :
•
“ (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (Ar-Rahman:72)
c) Contoh-contoh Musawah
1) دَرَسْتُ الصَّرْفُ.
2) وَلاَ يَحِيْقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلاَّ بِأَهْلِهِ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar